Friday, December 4, 2015

Belajar bersama kami

2. Sejarah Perkembangan Arsitektur
Bangunan pertama adalah evolusi dari dinamika antara kebutuhan (tempat berlindung, keamanan, tempat ibadah, dll) dan sarana (tersedia bahan bangunan dan keterampilan pekerja). Dulunya arsitektur adalah karya seni yang paling dihormati.
Dalam banyak peradaban kuno seperti Mesir dan Mesopotamia, arsitektur dijadikan simbol kekuatan penguasa. Arsitektur dari peradaban klasik seperti Yunani dan Romawi berevolusi dari cita-cita masyarakat.
Arsitektur dari Asia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Arsitektur Buddha, menunjukkan keragaman. Arsitektur candi Hindu, mengungkapkan makrokosmos dan mikrokosmos. Arsitektur Islam menggabungkan arsitektur dari Timur Tengah kuno dan Byzantium tetapi tetap sesuai dengan kebutuhan keagamaan dan sosial masyarakat. Di banyak negara-negara di Asia, agama menyebabkan desain arsitektur dirancang khusus untuk meningkatkan pemandangan alam.
Di Eropa pada abad pertengahan, terdapat perkumpulan pengrajin yang bertujuan untuk mengatur perdagangan mereka. Bangunan-bangunan dengan seni tinggi biasanya berupa biara dan katedral. Gaya arsitektur di Eropa kebanyakan menggunakan gaya Romawi dan Gothic.
Dengan pengetahuan, manusia dapat menciptakan aneka bahan-bahan dan teknologi baru. Arsitek mulai fokus pada aspek estetika dan humanis walaupun dengan mengorbankan aspek teknis desain bangunan. Revolusi industri membuka pintu untuk produksi massal.
Sejak tahun 1980-an, bangunan mulai semakin kompleks. Hal ini menyebabkan bidang arsitektur menjadi disiplin tersendiri dan memiliki spesialisasi terhadap proyek tertentu. Proses persiapan desain setiap bangunan besar menjadi semakin rumit dan membutuhkan studi tentang daya tahan, keberlanjutan, kualitas, uang, dan hukum setempat.

No comments:

Post a Comment